Cara Mengimpor Barang di Indonesia

Seperti yang diketahui sebelumnya, bahwa kegiatan impor barang adalah suatu tindakan memasukkan barang dari luar negeri ke dalam negeri. Impor barang dapat dilakukan dengan baik karena memiliki tujuan komersial atau pun non-komersial seperti perdagangan. Namun, bagaimana cara mengimpor barang?

Untuk mengimpor barang, seorang importir perlu mengetahui legalitas atau persyaratan importer, langkah dan tahapan dalam memesan barang impor, hingga dokumen apa saja yang harus dipersiapkan. Untuk melakukan impor barang ke Indonesia, ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi.

Legalitas Importir
  1. Persyaratan sebagai importir hanya boleh dilakukan oleh perusahaan yang sudah memiliki API atau Angka Pengenal Importir. Jika Anda memiliki perusahaan dan ingin melakukan impor, maka harus memperoleh API yang dapat di cek pada website Kementerian Perdagangan.
  2. Terdapat dua jenis API, yaitu API Umum serta API Produsen. Untuk Anda yang memiliki usaha UMKM dan ingin melakukan kegiatan impor, Anda dapat mengurus API di Dinas Perdagangan terdekat.
  3. Seorang importir harus memahami peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54/M-DAG/PER/10/2009 mengenai ketentuan umum melakukan impor barang, termasuk di dalamnya terdapat kategori produk yang diizinkan untuk diimpor.
  4. Kemudian izin impor dapat diberikan untuk importir yang sudah memiliki identitas kepabeanan. Dengan kata lain, perusahaan yang bersangkutan perlu membuat permohonan ke Direktorat Bea Cukai. Untuk tata laksana dan persyaratan Anda dapat mengeceknya melalui website bea cukai.
Tahap Impor Barang ke Indonesia

Berikut adalah prosedur umum yang perlu Anda ketahui mengenai impor produk di Indonesia.

  1. Importir mencari supplier barang yang akan diimpor
  2. Ketika harga sudah disepakati, maka importir akan membuka Letter of Credit yang ada pada bank devisa dengan menyertakan PO tentang barang yang akan diimpor. Selanjutnya, bank yang ada di negara pengekspor akan menghubungi supplier. 
  3. Barang tersebut kemudian akan dikirim menuju pelabuhan. Lalu pihak supplier akan mengirimkan dokumen kepada importir sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Bea Cukai.
  4. Pihak importir melakukan pengisian dokumen Pengajuan Impor Barang. Jika pihak importir memiliki sistem PIB sendiri, maka dapat dilakukan pengisian secara mandiri. Namun jika tidak, importir dapat menghubungi Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan.
  5. Berdasarkan PIB yang sudah dibuat, akan diketahui besaran bea yang masuk, PPH, maupun pajak lainnya. Importir harus melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah yang harus dibayar melalui bank devisa. Pihak bank kemudian akan melakukan pengiriman data pada sistem komputer pelayanan bea cukai secara online.
  6. Data tersebut akan diproses pada portal Indonesia National Single Window (INSW) untuk dilakukan pengecekan. Jika terjadi kesalahan, maka PIB tersebut ditolak dan importir harus melakukan perbaikan kemudian dikirimkan kembali data yang sudah diperbaiki.
  7. Penjaluran kemudian akan dibuat setelah PIB yang diinput sudah benar. Jika PIB mendapatkan jalur hijau, maka akan keluar surat persetujuan pengeluaran barang. Namun, jika PIB mendapatkan jalur merah, maka harus dilakukan pengecekan fisik pada barang impor tersebut melalui petugas Bea dan Cukai.
  8. Ketika hasil pengecekan barang tersebut sesuai dengan dokumen yang tertera, maka akan muncul SPPB. dengan begitu, barang tersebut sudah dapat dijual di Indonesia.
Sistem IT Inventory Bea Cukai

Memiliki bisnis ekspor impor bukanlah hal yang mudah. Banyak dokumen yang harus dipenuhi agar produk yang akan dijual di Indonesia tidak menjadi produk ilegal. Maka dari itu, diperlukan pihak ketiga yang mampu menyediakan software guna mempermudah pengurusan dokumen ekspor impor.

ERP Indonesia menyediakan Sistem IT Inventory Bea Cukai yang dirancang agar mudah digunakan dan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Sistem ini akan mempermudah Anda dalam pengurusan dokumen Bea Cukai untuk memenuhi persyaratan ekspor impor.

ERP Indonesia December 23, 2021
Share this post
Tags
Archive
Tips: Saat Balance Sheet Tidak Balance