Penanganan Pemerintah Pada Sektor Ekspor Impor di Tengah Pandemi Corona

Dampak dari pandemi corona mengakibatkan turunnya kegiatan ekspor impor di Indonesia. Sehingga pemerintah mengeluarkan berbagai cara untuk mengurangi dampak negatif dari pandemi ini. Cara ini diharapkan dapat memberikan dorongan terhadap kegiatan ekspor impor di Indonesia. Lalu, apa efek dan langkah yang diambil pemerintah untuk mengatasi hal ini?

Dampak Pandemi Corona Terhadap Sektor Ekspor Impor

Pandemi ini menimbulkan penurunan pendapatan di sektor ekspor impor Indonesia. Penurunan ini terjadi akibat berkurangnya kegiatan ekspor terutama ke China. Banyak produk yang mengalami penurunan, begitu juga untuk produk segar juga ikut terpapar dampak dari pandemi tersebut. Kebutuhan spare part yang biasanya diimpor dari China, bagi kapal pelayaran juga sulit untuk dijangkau. Maka dari itu, spare part yang ada dihargai lebih mahal dan prosesnya menjadi lebih lama juga.

Kebijakan Pemerintah Untuk Menstimulasi Pergerakan Ekspor dan Impor

Guna mengatasi masalah ini, Ibu Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan membuat stimulus non fiskal. Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain :

  1. Penyederhanaan dan pengurangan pada jumlah larangan dan pembatasan atau lartas pada aktivitas ekspor. Dengan diadakannya kebijakan ini, kegiatan ekspor dapat berjalan dengan lancar dan meningkatkan daya saing para pelaku ekspor dalam negeri.
  2. Penyederhanaan dan pengurangan untuk jumlah larangan dan pembatasan bagi aktivitas impor terutama bahan baku. Hal ini bertujuan agar pasokan bahan baku tetap lancar dan tersedia.
  3. Pemerintah memberikan percepatan proses bagi reputable traders, yakni para pelaku ekspor dan impor yang memiliki tingkat kepatuhan tinggi.
  4. Peningkatan dan percepatan layanan untuk ekspor dan impor dengan pengawasan melalui National Logistic Ecosystem (NLE).

Dengan diberlakukan 4 kebijakan diatas, kegiatan ekspor dan impor negara diharapkan dapat berjalan lancar. Selain itu, ketersediaan bahan yang diperlukan juga terjamin, mengingat pandemi ini juga mempengaruhi tingkat ketersediaan barang-barang. 

Penurunan juga tidak hanya terjadi pada bidang ekspor dan impor saja, tetapi ke semua sektor ekonomi negara. Para pelaku usaha kecil yang tergolong UMKM juga ikut merasakan dampaknya. Yang paling mencolok adalah tingkat penjualan mereka menurun semenjak pandemi ini merebak.

Meski demikian, kegiatan usaha harus tetap berjalan agar keuangan tetap lancar sembari berharap agar wabah ini segera berakhir.

Untuk mengatasi hal ini, para pelaku usaha bisnis dapat menggunakan software dari ERP Indonesia. ERP Indonesia dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengusaha mulai dari invoicing, pembukuan, stok hingga digital payment. Penggunaanya yang sangat mudah turut membantu pengusaha untuk tetap mengelola keuangan mereka tanpa perlu keluar rumah. Dengan begitu, kegiatan bisnis tetap aman.

ERP Indonesia December 23, 2021
Share this post
Tags
Archive
Pengertian Harga Pokok Penjualan (HPP)