Memulai bisnis berarti siap untuk menghadapi segala kemungkinan, termasuk mengalami berbagai macam krisis bisnis. Business Continuity Plan merupakan salah satu strategi yang bisa Anda pertimbangkan untuk mengurangi dampak dari krisis bisnis.
Pengertian Business Continuity Plan (BCP)
Business Continuity Plan (BCP) adalah strategi dengan sistem preventif dan kuratif untuk mengurangi atau mencegah dampak terjadinya krisis terhadap aktivitas bisnis yang normal. Rencana ini lebih menekankan pada fungsi sumber daya manusia atau sumber daya aset agar tetap berjalan di tengah krisis. Krisis yang dimaksud adalah bencana alam, krisis moneter, krisis politik, dan krisis pandemi global seperti sekarang ini.
Tujuan BCP sendiri adalah untuk meminimalisir efek peristiwa tersebut pada operasional perusahaan dan mengurangi resiko kerugian keuangan serta meningkatkan kemampuan organisasi dalam proses pemulihan sesegera mungkin dari suatu peristiwa yang terjadi. Sistem ini juga membantu memperkecil biaya yang berhubungan dengan peristiwa yang terjadi dan mengurangi resiko yang berhubungan dengan itu.
Langkah melakukan BCP
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam business continuity plan adalah sebagai berikut.
Menganalisa resiko
Pada tahap ini perusahaan harus bisa menganalisis resiko terdampak dengan menggunakan metode ruang lingkup resiko. Perusahaan juga perlu mengamati lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis.
Business Impact Analysis
Merupakan suatu proses menentukan dan mendokumentasikan dampak bisnis dari gangguan terhadap kegiatan yang mendukung produk utama. Dampak bisnisnya dapat berupa pelanggan, regulasi dan reputasi.
Metode dalam membangun Business Impact Analysis adalah membuat daftar seluruh sistem, lalu menentukan tingkat dampak (low, medium, high) dan jangka dampak (long, dan short), serta menentukan sistem aplikasi yang tepat.
Perencanaan
Rencana meliputi rencana alternatif yang dapat diimplementasikan saat krisis. Rencana juga meliputi kebijakan yang dibentuk oleh perusahaan dan mengacu pada kebijakan pemerintah. Perencanaan harus dilakukan secara komprehensif dan mencakup semua bisnis mulai dari proses hingga keuangan.
Perencanaan ini bersifat parsial, atau hanya unit tertentu yang terdampak, misalnya marketing, keuangan, manajemen sdm, dan lainnya.
Pengembangan rencana
Dalam pengembangan rencana, perusahaan harus memikirkan langkah strategis perusahaan pasca krisis. Pada tahap ini perlu peran seluruh elemen organisasi bisnis yang terlibat, mulai dari manajemen tingkat atas hingga karyawan pada tingkat bawah.
Testing dan audit
Setelah BCP disusun, selanjutnya perlu dilakukan uji coba dengan mengimplementasikan langsung pada situasi krisis. Setelah di implementasi, perusahaan juga perlu melakukan audit. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif strategi yang dijalankan.
Itulah beberapa langkah dan penjelasan mengenai Business Continuity Plan (BCP) sebagai strategi menghadapi krisis. Teknologi merupakan salah satu ruang lingkup krisis yang perlu menjadi perhatian apalagi jika teknologi tersebut menyangkut keuangan.
ERP Indonesia siap membantu Anda untuk menghadapi krisis dengan memberikan kemudahan dalam mengelola keuangan, manajemen sdm, pengelolaan inventory dan gudang serta lain sebagainya.