Word of Mouth: Strategi Gratis yang Efektif

Dibalik penjualan yang laris terdapat iklan berbayar yang cukup mahal. Banyak perusahaan yang rela mengeluarkan banyak uang dalam memasang iklan. Namun, ada satu strategi gratis yang dilupakan oleh pengusaha padahal dampaknya cukup besar dibandingkan dengan iklan berbayar bernama strategi Word of Mouth marketing. 

Word of Mouth terbukti sebagai strategi marketing gratis namun efektif karena mampu meningkatkan penjualan dari sebelumnya. Word of Mouth sendiri adalah strategi pemasaran dari mulut ke mulut yang biasanya terjadi karena kepuasan pelanggan atas kualitas dari produk atau jasa yang diberikan. Memang sudah menjadi hukum alam, orang-orang akan memberikan informasi mengenai produk atau layanan tertentu jika mereka merasakan manfaat dan keuntungan setelah menggunakannya secara sukarela. 

Promosi ini terjadi secara alami, Anda tidak dapat memaksakan produk atau layanan langsung dikenal banyak orang. Lalu, apa yang seharusnya dilakukan oleh pengusaha agar produknya dikenal masyarakat?. Buat produk atau layanan yang berbeda dengan mengutamakan kualitas yang lebih baik. Jika Anda menjual produk yang berdampak besar bagi konsumen, mereka tidak akan ragu untuk membagikan pengalamannya yang mungkin saja bakal menjadi konsumen Anda.

Fenomena Kue Artis hingga Rumor Go-Date dari GOJEK

Beberapa tahun lalu kue artis benar-benar menjamur di Indonesia. Para artis berlomba-lomba membuka toko kue dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi. Awalnya hanya segelintir pengikut mereka di media sosial yang tahu. Hingga kemudian semua orang mulai membicarakannya. Lalu, apakah hal tersebut bisa dikategorikan dengan word of mouth? Jawabannya tentu saja iya. 

Namun, kue artis tersebut tidak berjalan lama kemudian banyak yang tutup. Word of Mouth tidak berjalan maksimal karena kemungkinan besar tidak dibarengi dengan kualitas produk. Produk yang berkualitas akan menghasilkan banyak pelanggan. Sebaliknya, jika produk yang Anda hasilkan tidak memiliki kualitas, maka bisnis Anda akan cepat mengalami kebangkrutan karena Word of Mouth ini juga berlaku terhadap buruknya kualitas produk Anda. Masyarakat juga akan memberi kabar pada kerabatnya bahwa kualitas produk Anda mengecewakan.

Contoh lain pada tahun 2016, Gojek sempat membuat heboh dunia maya dengan meluncurkan aplikasi Go-Date. Kala itu, CEO Gojek berhasil membuat aplikasi ride sharing menjadi omongan masyarakat setelah keinginannya membuat aplikasi kencan dalam Gojek. Pada akhirnya, CEO Gojek ternyata hanya bergurau mengenai aplikasi tersebut. Namun bagi Gojek, impresi yang mereka dapatkan saat itu sangatlah besar sehingga hal tersebut menjadi salah satu strategi marketing yang cukup cerdas pada masanya. 

Anda tetap harus mengutamakan untuk membuat produk dengan kualitas yang terbaik sehingga konsumen akan dengan mudah merekomendasikan kepada kerabat terdekatnya. Dengan begitu produk Anda bisa menjadi perbincangan banyak konsumen. Selain itu, Anda juga perlu mengingat bahwa Word Of Mouth juga bisa menjadi bumerang bagi bisnis Anda jika kualitas yang diberikan tidak sesuai dengan ekspektasi pelanggan.

ERP Indonesia December 23, 2021
Share this post
Tags
Archive
Lakukan Hal Ini Saat Tidak Bisa Menerapkan Work From Home